Selasa, 23 Agustus 2016

MAKAR ORANG KAFIR MELALUI MEDIA MASSA (Bag. 03)

📌 Makar Yahudi Kini

Yahudi kerap kali memanfaatkan media guna menyusupkan pemahamannya. Melalui media, disusupkanlah pemahaman-pemahaman yang mengagungkan kaum kafir. Diopinikan, seakan persenjataan dan kelengkapan militer orang-orang kafir itu canggih dan tak ada yang mampu menandinginya.

Propaganda melalui tayangan telivisi, misalnya, bisa berakibat menumbuhkan jiwa inferior (minder, merasa kecil dan tak berdaya) pada sebagian kaum muslimin di hadapan kaum kafir. Seakan-akan orang-orang kafir itu hebat, sedangkan kaum muslimin lemah. Seakan-akan kaum kafir itu unggul, sedangkan kaum muslimin tersisih.

Secara perlahan namun pasti, nilai-nilai itu tertanam dalam benak sebagian kaum muslimin. Mereka mengelu-elukan kehidupan orang-orang kafir, bahkan meniru gaya hidup mereka dan membuang ajaran Islam. Begitu dahsyat pengaruh media massa.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ لَوْ دَخُلُوا حُجْرَ ضَبٍّ لَدَخَلْتُمُوهُ. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى؟ قَالَ: فَمَنْ؟

“Sungguh kalian akan mengikuti jejak orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Andai mereka masuk ke lubang dhab (binatang sejenis reptil), niscaya kalian akan mengikutinya. Ditanyakan, ‘Wahai Rasulullah, Yahudi dan Nasranikah?’ Jawabnya, ‘Siapa lagi?’” ( HR. al-Bukhari dan Muslim dari Abi Sa’id al-Khudri radhiallahu ‘anhu)

Dunia film, sinetron, drama dengan segala bentuk aktingnya menjadi daya tarik. Sebagian kaum muslimin bahkan tergiur dengan pertunjukan akting tersebut. Lebih tragis, ada sekelompok aktivis dakwah yang melabelkan diri dengan sebutan “salaf” pun turut berakting. Melalui sarana televisi yang dikelolanya, mereka tayangkan bentuk-bentuk drama berdurasi pendek. Setapak demi setapak program siaran televisi yang dikelolanya telah membuka celah untuk mengikuti jejak Yahudi dan Nasrani.

Melalui tayangan televisi yang dikelola mereka terkuak pintu petaka. Di antara pemirsa yang sebagiannya para ibu, mulai tergoda. Para ibu muda belia yang masih bersuami ini mulai berceloteh tentang sang ustadz, tentang baju yang dikenakan sang ustadz, tentang sesuatu yang membangkitkan daya tarik.

Siapa yang bisa menjamin hati bisa tetap selamat? Siapa pula yang bisa menjamin bulir-bulir syahwat tak akan bersemi di lubuk hati terdalam?

Kala pintu fitnah itu dikuak semakin terbuka, saat itu rindu dan cinta membara. Syahwat pun menggelora. Nafsu bergejolak. Telah tiadakah kecemburuan di relung hati sang suami kala celoteh sang istri berucap tentang pria lain? Melalui televisi yang dikelolanya, mereka tengah menabur badai. Nas’alullaha as-salamah.


⏳ Insya Allah bersambung

🌎 Sumber: http://asysyariah.com/makar-orang-kafir-melalui-media-massa/

 ✍ Ditulis oleh Al-Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin hafidzahullahu ta'ala

📎 hashtag : #bijak_menyikapi_media


〰〰〰〰〰〰〰
📚🔰Salafy Kendari || https://tlgrm.me/salafykendari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar